Nama : Vivi
Furtining Dewi
NIM :
A310160185
Jur. :
Pendidikan Bahasa Indonesia
Kelas : E
Makul :
Linguistik Umum
Dosen : Agus
Budi Wahyudi, Drs., M.Hum.
TUGAS DAN LATIHAN (Hal.27)
(2.1)
1) Tiga tahap perkembangan
disiplin linguistik yaitu :
1) tahap spekulasi
yaitu tahap dimana pembicaraan dan kesimpulan dibuat secara
spekulatif (tanpa bukti
empiris dan tanpa ada prosedur tertentu).
2) tahap observasi dan
klasifikasi yaitu tahap pengumpulan dan penggolongan segala
fakta bahasa tanpa ada
kesimpulan.
3) tahap perumusan
teori yaitu tahap pemahaman dan pengajuan pertanyaan mengenai
masalah itu, berdasarkan
data empiris yang ada, lalu dirumuskan hipotesis.
2) Hipotesis yaitu
dugaan-dugaan yang muncul sebelum ditemukannya data yang bersifat empiris /
dugaan sementara.
3) 1) Metode induktif adalah
metode penyelidikan yang dilakukan dengan mengumpulkan
data
khusus lalu ditarik kesimpulan umum.
2) Metode deduktif adalah metode penyelidikan
yang sebaliknya yaitu kesimpulan data khusus dilakukan berdasarkan kesimpulan
umum.
4)
Data empiris yakni data
yang nyata ada, yang didapat dari alam yang wujudnya dapat diobservasi.
5) Karena linguistik
sebagai ilmu empiris berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah yang
hakiki dari bahasa yang ditelitinya.
6) Linguistik
mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa, sedangkan ilmu susastra mendekati bahasa atau memandang bahasa sebagai wadah
seni, sebagai sarana atau alat untuk mengungkapkan karya seni.Bahasa dilihat
dan digunakan sebagai sarana menciptakan keindahan, yang halnya sama dengan
garis dan warna dalam seni lukis, atau bentuk-bentuk dalam seni patung; atau
bunyi dan nada dalam seni musik.
7) Karena seperti apa yang
dijelaskan, bahwa linguistik mendekati bahasa secara deskriptif dan tidak
prespektif. Artinya, yang penting dalam linguistik adalah apa yang sebenarnya
diungkapkan oleh seseorang (sebagai data empiris) dan bukan apa yang menurut si
peneliti seharusnya diungkapkan.Linguistik tidak bertugas menentukan bentuk
mana yang benar (baku) dan mana yang tidak benar (tidak baku).
Jadi, karena pernyataan itu merujuk pada bentuk kata
yang benar/ tidak benar, berarti bisa disimpulkan bahwa pernyataan itu
menunjukkan sikap yang tidak deskriptif.
(2.2)
1) Karena, objek yang
menjadi kajian disiplin ilmu itu sangat luas atau menjadi luas karena
perkembangan dunia ilmu.
2)
Linguistik sinkronik
mengkaji bahasa pada masa yang terbatas.Biasa disebut juga linguistik
deskriptif karena berupaya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada suatu
masa tertentu.
Linguistik
diakronik berupaya mengkaji bahasa (atau bahasa-bahasa) pada
masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman
punahnya bahasa tersebut (kalau bahasa tersebut sudah punah), atau sampai zaman
sekarang(kalau bahasa itu masih tetap hidup).
3)
Karena tujuan
linguistik diakronik ini terutama adalah untuk mengetahui sejarah struktural
bahasa itu beserta dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya.
4)
Linguistik mikro mengarahkan
kajiannya pada struktur internal suatu bahasa itu, sedangkan linguistik makro, yang menyelidiki
bahasa dalam kaitan-kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, lebih banyak
membahas faktor luar-bahasanya itu daripada struktur internal bahasa.
5)
a) sosiolinguistik, subdisiplin
linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya di masyarakat.Merupakan ilmu interdisipliner
antara sosiologi dan linguistik.
b)
psikolinguistik, subdisiplin linguistik yang mempelajari
hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia, termasuk bagaimana
kemampuan berbahasa itu dapat diperoleh. Merupakan ilmu interdisipliner antara
psikologi dan linguistik.
c)
filologi, subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa,
kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam
bahan-bahan tertulis. Merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik,
sejarah, dan kebudayaan.
d)
dialektologi, subdisiplin linguistik yang mempelajari
batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah tertentu. Merupakan ilmu interdisipliner
antara linguistik dan geografi.
e)
neurolinguistik, subdisiplin linguistik yang mengkaji
hubungan otak manusia dengan bahasa, gangguan kemampuan berbahasa manusia
karena kerusakan otak manusia.Merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik
dengan ilmu kedokteran.
6)
a) Linguistik teoretis berusaha
mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa -bahasa, atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di
luar bahasa untuk menemukan kaidah-kaidah
yang berlaku dalam objek kajiannya itu.Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka.
Linguistik
terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa
atau bahasa -bahasa, atau hubungan
bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat
di dalam masyarakat.
b) Beberapa cabang
linguistik yang termasuk linguistik terapan : sosiolinguistik, psikolinguistik,
antropolinguistik, etnolinguistik, stilistika, filologi, dialektologi, filsafat
bahasa, dan neurolinguistik.
(2.3)
1) Hubungan sintagmatik adalah
hubungan yang terdapat antara satuan bahasa di dalam kalimat yang konkret
tertentu, sedangkan
Hubungan
paradigmatik adalah hubungan yang terdapat dalam
bahasa, namun tidak tampak dalam susunan satuan kalimat.Hubungan ini baru tampak
bila suatu kalimat dibandingkan dengan kalimat lain.
2)
Struktur adalah susunan bagian-bagian kalimat/konstituen
kalimat secara linear.
Contoh : Dia
mengikut ibunya.
Sistem
adalah
hubungan antara bagian-bagian kalimat tertentu dengan kalimat lain.
Contoh : Dia
mengikut ibunya.
Dia mengikat anjingnya.
Hubungan antara mengikut
dan mengikat, dan hubungan antara ibunya dan anjingnya, begitu juga antara
ikut dan ikat dalam tataran
fonologi.
3) Distribusi adalah
menyangkut masalah dapat tidaknya penggantian suatu konstituen tertentu dalam
kalimat tertentu dengan konstituen lainnya.
Contoh : konstituen dia dalam kalimat Dia
mengikut ibunya dapat dingganti dengan konstituen Ali, anak itu, atau mahasiswa itu.
4) Teknik analisis bawahan
langsung adalah teknik dalam menganalisis unsur-unsur yang membangun suatu
satuan bahasa, baik satuan kata, satuan frase, satuan klausa, maupun satuan
kalimat. Misalnya, satuan bahasa yang berupa kata dimakan. Unsur langsungnya adalah di dan makan.
5) Struktur ungkapan
menurut teknik analisis bawahan langsung
a) asisten dosen linguistik umum
1) asisten, dosen linguistik umum
2) asisten dosen,
linguistik umun
b) dua orang mahasiswa tahun pertama
1)
dua orang, mahasiswa tahun pertama
2) dua orang mahasiswa, tahun
pertama
c) adik kepala kantor pos cabang Rawamangun
1)
adik, kepala kantor pos cabang Rawamangun
2)
adik
kepala kantor pos, cabang Rawamangun
6) Untuk satuan yang lebih
besar, yang secara kuantitatif terdiri dari beberapa unsur, mulai timbul
masalah yaitu mulai timbul ambigu. Misalnya, bentuk dimakani, apakah unsur langsungnya di dan makani ataukah dimakan dan –i. Keduanya memang mungkin.
7) Analisis rangkaian unsur mengajarkan
bahwa setiap satuan bahasa dibentuk atau ditata dari unsur-unsur lain.Misalnya,
satuan tertimbun terdiri dari ter- + timbun, satuan kedinginan terdiri
dari dingin + ke-/-an, dan rumah-rumah
terdiri dari rumah + rumah.
Analisis
proses unsur menganggap setiap satuan bahasa adalah
merupakan hasil dari suatu proses pembentukan.Jadi, bentuk tertimbun adalah hasil dari proses prefiksasi ter- dengan dasar timbun,
bentuk kedinginan adalah hasil dari
proses konfiksasi ke-/-an dengan
dasar dingin, dan bentuk rumah-rumah adalah hasil dari
reduplikasi terhadap dasar rumah.
(2.4)
1) Bagi guru bahasa,
pengetahuan linguistik sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi,
morfologi, sintaksis, semantik, leksikologi, sampai dengan pengetahuan mengenai
hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kebudayaan.Karena dapat melatih
keterampilan berbahasa,menulis(mengarang), dan juga mampu menerangkan
kaidah-kaidah bahasa dengan benar (dapat merumuskan kaidah-kaidah preskriptif
dari kaidah-kaidah deskriptif).
2)
Ya,
tentu saja benar.
1) sebagai
negarawan/politikus harus memperjuangkan ideologi dan konsep-konsep kenegaraan/pemerintahan, secara
lisan harus menguasai bahasa dengan baik.
2) jika
politikus/negarawan menguasai masalah linguistik dan sosiolinguistik, khususnya, dalam kaitannya dengan
kemasyarakatan, maka ia akan dapat meredam dan
menyelesaikan gejolak sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat dari perbedaan dan pertentangan bahasa. Di beberapa
negara yang multilingual, seperti India
dan Belgia, pernah terjadi bentrokan fisik akibat masalah pertentangan bahasa.
joya shoes 923j9wltyp906 afslappet,STØVLER,STÖVLAR,csizma,botas,gewoontjes,camminando,mode baskets,gehen,stiefel joya shoes 509s9vwwwq587
BalasHapus